Ravi Zacharias, pembicara kelas dunia dan juga penulis buku-buku best seller, yang dikenal keahliannya dalam perbandingan agama, apologetika dan philosophy ini, kembali mengeluarkan sebuah buku karya terbarunya. Buku yang di beri judul, "New Birth or Rebirh? Jesus Talks with Krisna" (Multnomah, 2008), membawa pembaca untuk menyelami pemikiran tentang kelahiran kembali dari dua sisi, baik secara Kristen maupun Hindu.
Dengan caranya yang khas, Ravi Zackharias merajut ayat-ayat dari kedua agama, sehingga seperti sedang terjadi perbincangan antara Yesus, Krishna, dan Subramaniam, seorang hindu dari abad 20, yang sering mengkaji kedua agama ini. Demikian penjelasan Ravi Zacharias dalam sebuah wawancara yang dimuat di CBN.com tentang buku ini:
Hindu adalah sebuah kepercayaan dengan suatu system yang sangat kompleks sekali. Sebagai seorang apologetika Kristen, mengapa Anda memutuskan untuk mengangkat topik ini?
Krishna adalah dewa yang dipuja oleh jutaan orang di seluruh dunia. Dia adalah sosok yang diwujudkan dalam segala figur yang dihormati. Saya mengangkat tema ini, karena dunia ini, mengakui secara eksplisit maupun implicit sebuah kebenaran. Kebenaran yang mengatakan bahwa,"Semua agama pada dasarnya sama, hanya caranya saja yang berbeda." Tapi hal tersebut tidak benar. Lebih tepatnya jika dikatakan bahwa, agama itu pada penglihatannya sepertinya sama, tetapi pada dasarnya berbeda. Karena itu, saya memilih untuk menuliskan hal-hal terbesar yang membedakan antara Yesus dan Khrisna.
Sumber apa yang digunakan sebagai bahan perbincangan imaginativ antara Yesus dan Khrisna ini?
Seperti biasanya, memakai perkataan figure yang mengubah sejarah adalah sebuah tantangan tersendiri. Saya telah melakukan hal yang terbaik yang saya bisa dengan mengangkat ide mengutip ayat suci dari kitab masing-masing kepercayaan, dan menempatkannya sesuai dengan konteksnya.
Selain Yesus dan Khrisna, apakah ada tokoh lain dalam buku ini?
Ya, saya memperkenal pribadi ketiga yang memiliki keabsahan untuk mengangkat permasalahan, mengingat bahwa percakapan antara Yesus dan Khrisna hanyalah imajinasi. Pribadi ketiga ini adalah Subramaniam, dia adalah pribadi sungguhan. Lahir sebagai seorang Hindu pada awal abad ke 20, kisah Subramaniam adalah cerita paling luar biasa yang pernah saya baca. Dia menantang agama dimana dia dilahirkan dan menghadapi penganiayaan atas tindakannya, dia diasingkan dan melarikan diri dari kota kelahirannya untuk menghindari kematian. Dan selain dia, ada karakter ke empat yang saya munculkan, namanya Richard, seorang pengelana fiksi yang berkeliling India yang melakukan perbincangan dengan Subramaniam dijalan menuju Mathura dan kemudian menjadi pendengar dalam perbincangan antara Yesus, Khrisna dan Subramaniam.
Bagaimana cerita Subramaniam mendukung fakta bahwa, baik mereka mengakuinya atau tidak bahwa semua agama mengklaim memiliki inti dari suatu kebenaran yang hakiki?
Saya sering heran, begitu banyak agama yang berusaha melawan mereka yang tidak menyetujui ajarannya. Hal ini hanya melemahkan seruan tentang kepercayaan mereka dan menunjukkan kontradiksi tentang pernyataan mereka bahwa "semua agama pada dasarnya sama." Jika semua agama sama, mengapa tak mengijinkan seseorang untuk pindah ke agama lain? Saya juga mempertanyakan mereka yang marah ketika ada yang mempertanyakan atau menguji tentang pandangan mereka. Jika mereka tidak menanggapi perpindahan agama dengan begitu serius, sangat lucu bagi saya ketika ada jawaban-jawaban atas hal tersebut dipenuhi dengan begitu banyak kebencian. Tetapi semua balas dendam karena hal ini adalah sesuatu yang salah. Lalu mengapa percakapan ini menjadi sangat terlarang? Semua hal ini kembali pada pandangan semua agama yang ingin menujukkan bahwa pada dasarnya, merekalah yang paling benar.
Buku ini membandingkan dua agama, dan Anda mempercayai bahwa satu-satunya kebenaran hanya ada dalam Kristus. Bagaimana Anda dapat yakin memperlakukan penganut Hindu dengan adil dan penuh rasa hormat?
Sangat mudah untuk menemukan kelemahan dari cara pandang dunia dan mengeksploitasinya. Tapi itu bukanlah sesuatu yang ingin saya lakukan. Ketika suatu kepercayaan dipertemukan bersama secara terbuka dan dapat dilihat dengan jelas, ketika hal itu tampak aneh, maka harus ada satu pertanyaan yang ditanyakan. Seseorang harus menguji dengan keras dari berbagai aspek dan cara pandang. Saya harap perbedaan yang terbentang luas antara keKristenan dan Hindu dapat dilihat dengan jelas melalui dialog imajinatif ini. Hal yang terpenting yang perlu diingat adalah, selain perbedaan yang ada antara dua iman ini adalah, kita harus bisa menerima perbedaan-perbedaan itu dengan
Apa pesan utama yang ingin Anda sampaikan melalui dialog antara Yesus dan Khrisna ini?
Hindu adalah suatu system kepercayaan yang sangat konpleks. Pada awalnya perbincangan dalam buku ini begitu filosofis dan penuh intrik. Saya ingin meminta para pembaca untuk bersabar melewati semua itu, sehingga dapat melihat kebenaran dan keindahan dari kabar baik yang ada didalam Kristus yang dipaparkan secara jelas dan dibandingkan dengan kompleknya kepercayaan Hindu. Dan juga untuk menyajikan kepercayaan ini sesederhana mungkin bagi mereka yang sama sekali belum mengenalnya. Mari kita buka pikiran kita, bahwa ke Kristenan dan Hindu tidaklah mengatakan hal yang sama dalam banyak hal, dan pada akhirnya, perbedaan itu bukanlah sesuatu yang berarti. Ini adalah tentang pemikiran rasional, yang terpenting adalah apa yang Anda percayai. Hal inilah yang ingin disampaikan tentang dialog imajinatif ini.
Mengingat saat ini sedang gencar terjadi penganiaayan pada orang percaya di India, apa yang disajikan Ravi Zacharias dalam bukunya semoga dapat memberikan wawasan baru. Mari berdoa bagi India, negeri seribu dewa ini agar dimenangkan bagi Tuhan.
Sumber : CBN.com/VM